Header Ads Widget

Hosting Unlimited Indonesia

Update

8/recent/ticker-posts

Aktifis Budaya Lontarkan Pertanyaan Menohok ke Pemkab Bekasi, Hakikat Sesungguhnya Swatantra Wibawa Mukti


REFORMASI-ID | Kota Bekasi - Wilayah yang notabene terkenal dengan kawasan industri terbesar se-Asia Tenggara karena di Kabupaten Bekasi terdapat lebih dari 7000 perusahaan yang berdiri, namun masih banyak masyarakatnya yang hidup dibawah garis kemiskinan. Di tahun 2020 rakyat miskin di Kabupaten Bekasi mencapai 186.300 jiwa, data tersebut didapat dari Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Bekasi yang dilansir web resmi https://bekasikab.bps.go.id/indicator/23/429/1/jumlah-penduduk-miskin-di-kabupaten-bekasi.html. Hal tersebut menjadi sebuah tanda tanya besar dari berbagai kalangan.

Dalam keterangan persnya, aktifis budaya yang juga seorang jurnalis muda, Moh. Cahyadi melontarkan pertanyaan yang begitu menohok untuk stake holder Pemerintahan Kabupaten Bekasi baik itu Eksekutif maupun Legislatif, kenapa Kab. Bekasi yang kaya akan Sumberdaya Mineral (migas-red) serta terdapat ribuan pabrik namun masih banyak rakyat miskin ? padahal Kabupaten Bekasi mempunyai slogan/panji SWATANTRA WIBAWA MUKTI. Tanya pria yang akrab disapa Den Cupank pada, Selasa (7/6/2022).

Cupank menambahkan, apakah para pejabat (eksekutif maupun legislatif-red) tidak mengetahui arti/makna dari kata SWATANTRA WIBAWA MUKTI ? 

saya juga jadi bertanya, sebenarnya hakikat kata SWANTANTRA WIBAWA MUKTI itu sendiri apa sih? Apakah mereka tidak memahaminya ? Atau mereka (pejabat Pemkab Bekasi-red) hanya tahu kata SWATANTRA WIBAWA MUKTI tanpa tahu arti dan hakikat nya.


"Jika kalian tahu, kenapa masih banyak rakyat miskin di Kabupaten Bekasi," tegas Cupank.

Saya tidak habis fikir dengan slogan/panji "SWATANTRA WIBAWA MUKTI" yang Begitu penuh makna namun rakyatnya jauh dari kata sejahtera. Saya jadi penasaran, sebenarnya siapa yang menggagas atau membuat kata SWATANTRA WIBAWA MUKTI menjadi slogan/panji Kabupaten Bekasi.

Lalu slogan/panji (Swatantra Wibawa Mukti-red) tersebut dibuat atas perintah siapa, dengan tulisan sansekerta kah, palawa kah, atau dari mana?

Semoga para pejabat (Eksekutif dan Legislatif-red) maupun stake holder terkait dapat memberikan pencerahan bagi jutaan masyarakat Kabupaten Bekasi. Pungkas Cupank.

(Jun)