Pasalnya hari kemenangan ini datang setelah umat Islam menjalankan ibadah puasa menahan haus dan dahaga serta mampu mengendalikan hawa nafsu selama 30 hari di bulan ramadhan.
Hal ini sudah menjadi tradisi setiap tahunnya, biasanya umat Islam lebih memilih merayakan hari kemenangan bersama keluarga tercinta dikampung halamannya.
Kebahagian tersebut turut dirasakan oleh Kepala Biro (Kabiro) di salah satu media online (Trias Budi, -red). Ia mengaku tak mau melewatkan momen bahagia ini bersama keluarganya.
Ia mengatakan, hari kemenangan ini harus kita syukuri, karena dihari yang fitri ini Allah membuka pintu maaf yang seluas-luasnya untuk hambanya.
"Semoga dihari lebaran ini kita semua kembali fitri dan mendapatkan kesucian seperti bayi yang baru saja dilahirkan ibunya," katanya saat ingin mengunjungi keluarganya di Bogor, Jawa Barat, Selasa 3/5/2022.
"Saya bersyukur saat ini bisa melaksanakan lebaran bersama keluarga setelah dua tahun lamanya tidak bisa bersilaturahmi bersama keluarga akibat pandemi Covid-19," lanjutnya.
Namun demikian, pada 2020 - 2021 pemerintah telah membatasi kegiatan shalat tarawih dan pelaksanaan hari raya Idul Fitri, dikarenakan tingginya lonjakan angka positif kasus Covid-19 pada saat itu.
"Selama dua tahun masyarakat Indonesia khususnya tidak bisa mudik dan melaksanakan silaturahmi saat lebaran akibat pandemi Covid-19," katanya.
Ia juga mengungkapkan rasa syukurnya terhadap pemerintah yang telah melonggarkan aturan lebaran tahun 2022 tanpa adanya penyekatan. Walaupun saat ini pemerintah belum mengumumkan secara resmi pandemi menjadi endemi.
Diketahui, pemerintah melalui Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi telah mengeluarkan aturan baru mudik lebaran tahun 2022.
Hal ini tertuang dalam Surat Edaran Satgas Covid-19 Nomor 16 Tahun 2022.
"Alhamdulillah walaupun masih dalam keadaan pandemi Covid-19, namun pemerintah telah memberikan kelonggaran kepada masyarakat dalam melaksanakan tradisi tahunan yakni, mudik ke kampung halaman untuk merayakan hari raya Idul Fitri 1443 H," tandasnya.
[TB]
