Header Ads Widget

Hosting Unlimited Indonesia

Update

8/recent/ticker-posts

Mengagumkan, Kelompok Wanita Tani (KWT) Perumahan Sigma Jatimakmur Juara Umum



REFORMASI-ID | Kota Bekasi - Puncak perayaan Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN) Tahun 2022 tingkat Kota Bekasi yang diselenggarakan di Pasar Alam, Vida Kota Bekasi, Minggu (27/2/2022) berjalan lancar.

Dalam puncak acara HPSN diumumkan para juara kelompok Wanita Tani (KWT) se-Kota Bekasi yang telah melalui penjurian. Prestasi gemilang  ditoreh Kelompok Wanita Tani (KWT) Cempaka RW. 20, Perumahan Sigma, Kelurahan Jatimakmur, Kecamatan Pondok Gede, Kota Bekasi. Sebagai Juara pertama KWT Cempaka dan berhak memperoleh hadiah uang pembinaan, piagam dan piala yang diberikan  langsung oleh PLT. Walikota Bekasi Tri Adhianto Tjahyono.

Ketua KWT Cempaka, Siti Zakia Sofia kepada media di lokasi Bazar memaparkan bahwa kemenenangan KWT Cempaka didedikasikan untuk para ibu-ibu atas kerja kerasnya selama ini.



"Alhamdulillah kami bersyukur pada Allah atas limpahan nikmat ini, kami bersyukur diberi kesehatan, yang awalnya kita semua sakit mempersiapkan ini semua, bahkan ada sampai yang masuk rumah sakit, pikiran tenaga kami curahkan semua," paparnya.

Sambil menyeka air mata karena haru dan penuh bangga Siti zakia mengungkapkan, "Saya persembahkan hadiah ini untuk ibu-ibu semua, tanpa dedikasi mereka kita tidak ada apa-apanya, mereka ibu-ibu luar biasa, mereka lakukan bukan untuk Sigma tapi untuk kemanusiaan, yang mereka pikirkan adalah kemaslahatan warga, kami juga berterimakasih pada pak RW, Pak RT, Pak Jalil dan keluarga dan para tokoh yang lain yang tidak henti-hentinya menyemangati. Kita saling memotivasi satu sama lain.
Hadiah ini saya dedikasikan untuk ibu-ibu semua dan seluruh warga sigma yang telah mendukung kita selama ini, kemudian kepada pengurus RW, pengurus RT, pak Jalil dan keluarga."

KWT Cempaka memfokuskan pada pemanfaatan kebun, keanekaragaman kebun, kebersihan lingkungan dan hasil olahan pertanian.



"Bazar hari ini semua hasil olahan sendiri dari hasil pertanian, dan produk unggulan kami adalah makanan dari sukun. Karena sukun ini kaya akan manfaat seperti yang dislogankan oleh pemerintah kota Bekasi bahwa sukun ini menjadi maskot Kota Bekasi untuk menggantikan beras dan tepung. Rencana kami ke depan produk kami terutama tepung dan teh menjadi produk  lokal unggulan, karena tadi dari dinas menyampaikan mau menjadi bapak asuh KWT Cempaka untuk mengembangkan hasil produksi KWT Cempaka menjadi aset Kota Bekasi. Karena melihat produk yang di hasilkan KWT Cempaka ini mempunyai prospek yang bagus diantaranya  kita bisa membuat tepung sukun dan teh. Kedepan tentunya kita kembangkan lagi untuk bisa  kita jual." Jelasnya.

Di tempat yang sama Dwi Nurimanto Hadi, ketua RW 20 Perumahan Sigma menanggapi perolehan Kelompok Wanita Tani (KWT) sebagai juara.

"Alhamdulillah Saat ini kita telah meraih apa yang selama ini kita lakukan, kita perjuangkan. Ini adalah ending dari perjuangan kita, perjuangan ibu-ibu selama ini, tapi jangan lupa, ini harus kita pertahankan, harus ada gool yang lebih tinggi lagi. Kalau saat ini kita masih secara konvensional tentunya kedepan kita harus bisa lebih maju, dan menghasilkan produk, dan bisa menjualnya. Jadi kita harus terus berinovasi dan bisa memasarkan ke yang lebih luas lagi. Jangan sampai euvoria ini menjadi kita lengah dan mengendorkan semangat kita tapi kedepan kita harus lebih baik lagi, lebih inovatif lagi sehingga produk kita bisa laku dan bisa ke cakupan pasar yang lebih luas sehingga setiap anggota KWT mendapat benefit keuntungan dari produk yang kita jual," kata Dwi dengan penuh semangat.

Dilokasi yang sama Mimik Suhendri, Kepala Bidang Konsumsi dan Keamanan Pangan Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan Kota Bekasi menyampaikan.

"Alhamdulillah dengan hari peduli sampah Nasional ini kita coba mengangkat KWT yang telah kita bina. Kita melihat dari sisi tanaman yang untuk rumah tangga, dari sisi kebutuhan sehari-hari. Ternyata setelah kita lihat bisa menghasilkan produk-produk unggulan yang memang bisa untuk pengganti nasi, seperti sukun yang diolah menjadi berbagai makanan, selain itu ada makanan umbi-umbian. Makanya saya harap dirumah-rumah yang ada pekarangan atau tanah kosong untuk ditanami sayur-sayuran, buah-buahan, umbi-umbian sehingga kebutuhan sehari-hari bisa terpenuhi. Harapan saya dengan momentum ini semoga kedepan Kelompok wanita Tani (KWT) ini semakin berkembang," tutup Mimik

Reporter: Agus Wiebowo