REFORMASI-ID | Indramayu - Alzaytun Indonesia merayakan hari jadinya yang ke-22, pada 27 Agustus 2021, terhitung sejak diresmikan sebagai lembaga pendidikan formal oleh Presiden Habibie pada 1999. Minggu, (29/08/2021).
Alzaytun Indonesia lahir di bidani oleh Syaykh Alzaytun Prof.Dr. Abdul Salam Rasyidi Panji Gumilang, MP dan kawan-kawan serta didukung oleh Komunitas Alzaytun, saat ini memiliki kampus induk seluas 324 hektar, dengan luas pendukung 1324 hektar, di dalam dan di luar kampus di Jawa dan 2000 hektar di Kepulauan Barelang, dan hampir 1000 hektar di kabupaten Way Kanan, Lampung.
Alzaytun Indonesia menyelenggarakan pendidikan formal dan nonformal, dari tingkat sekolah dasar hingga perguruan tinggi, memanfaatkan lahan pendukungnya sebagai usaha agrobisnis, yang menghasilkan ratusan miliar rupiah per tahun, memiliki ribuan siswa dan alumni.
Penyelenggaraan pendidikan formal dikelola oleh yayasan Pesantren Indonesia Alzaytun, sedangkan kegiatan usahanya dilakukan oleh Koperasi Serba Usaha "Desa Kota". Semuanya berada di bawah pengawasan dan kepemilikan LKM - Masjid Rahmatan lil-alamin.
Sebagai hadiah dalam rangka HUT ke-22, Syaykh Alzaytun meminta Perusahaan Penilai resmi, untuk menilai beberapa aset Alzaytun Indonesia yang hasilnya diumumkan oleh Dr. Danni Kadarisman, MARRS (Ketua Pelaksana KSBB) pada Jumat 27 Agustus 2021, aset Alzaytun yang terdiri dari Kampus utama seluas 324 hektar dan area pendukung 1324 hektar bernilai Rp. 20,345,649,000,000,- setara dengan $1.403.000.000 USD, tidak termasuk aset seluas 2000 hektar di Pulau Barelang dan 1000 hektar di Kabupaten Wai Kanan, Lampung.
Syaykh Alzaytun Indonesia menyatakan, prestasi ini tidak datang begitu saja, melainkan diperjuangkan selama puluhan tahun dengan gigih, dengan berbagai cobaan. Penilaian dan pengumuman hasil penilaian aset Alzaytun Indonesia merupakan bentuk transparansi, sehingga semua pemangku kepentingan memahaminya.
(Rilis)