REFORMASI-ID | Kota Bekasi - Setelah pemerintah mengumumkan penerapan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) yang meliputi pembatasan-pembatasan aktivitas masyarakat.Kebijakan yang dilakukan ini sebagai salah satu cara untuk memutus mata rantai Covid-19.
Terkait PPKM Redaksi MRI berkesempatan berbincang langsung dengan H. Kardi, Lurah Jatimelati di ruang kerjanya kelurahan Jatimelati, Kecamatan Pondok Melati, Kota Bekasi, Rabu (28/7/2021).
Lurah Jatimelati H. Kardi mengakui Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) darurat atau sekarang tahap empat, membuat masyarakat kurang nyaman.
Namun, kata dia upaya ini harus di lakukan, demi mengurangi lonjakan kasus pandemi Covid-19 di tanah air khususnya di kota Bekasi.
"Memang tidak nyaman. Tetapi ini untuk menjaga keselamatan warga masyarakat, supaya penyebaran virus ini bisa di tekan, dan pengetatan PPKM ini dibarengi dengan adanya vaksinasi massal yang sudah di lakukan di Stadion Patriot Candrabhaga Kota Bekasi beberapa waktu lalu dan di lanjutkan di masing-masing Kelurahan. Alhamdulillah sinergi yang baik 4 pilar di Kelurahan Jatimelati bisa menyadarkan masyarakat untuk ikut Vaksin," jelasnya.
Lanjutnya, "Kami di Jatimelati ada 15 RW, 91 RT, Alhamdulillah sinergi 4 pilar sangat baik, Kelurahan, Babinsa, Bhabinkamtibmas, Puskesmas kita turun semua, masa PPKM ini sangat banyak kegiatan, dari pagi sampai malam sampai ketemu pagi lagi kita jalan terus. Dari kita mensosialisasikan protokol kesehatan, malam hari kita adakan monitoring ke para pedagang untuk tidak melayani di tempat dan tetap Take Away, alhamdulillah mereka mengikuti aturan itu. Mereka pakai masker, jaga jarak dan tidak lagi berkerumun. Tentunya dari awal kita adakan pendekatan secara persuasif, kita tidak langsung turun dan bubarkan tapi kita sosialisasikan dulu, jadi instruksi pak Walikota kita laksanakan, kita tidak keluar dari koridor itu."
Gerakan 5M Covid-19 dan 3 T di Kelurahan Jatimelati bisa berjalan dengan baik, itu adalah berkat Sinergi 4 pilar yang selama ini bergerak dan turun bersama.
" 5 M yaitu Memakai masker, Mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir, Menjaga jarak, Menjauhi kerumunan serta Membatasi mobilisasi dan interaksi. Hal itu selalu kami sampaikan dimanapun berada, selain 4 pilar juga kami libatkan Ormas seperti Pokdar, Forkabi, Mitra Jaya, Pemuda Pancasila, Karang Taruna termasuk DKM Masjid dan Mushola. Semua kami libatkan dalam menyampaikan pentingnya protokol kesehatan, untuk tempat-tempat ibadah juga protokol kesehatan sangat di jaga, dan untuk shalat jumat saat ini di tiadakan, kecuali shalat-shalat wajib karena jumlahnya tidak terlalu banyak, itupun wajib mematuhi protokol kesehatan. Selain itu perilaku disiplin 3 T terus dilaksanakan, karena itu upaya untuk menekan penyebaran virus Covid-19. Jadi Testing, Tracing dan Treatment benar-benar kita lakukan. Karena melakukan pengujian, pelacakan dan tindakan pengobatan dan perawatan kepada yang terpapar virus tersebut adalah kewajiban dan disitulah diperlukan kerjasama 4 pilar," tambahnya.
Ia juga menjelaskan, "Pasien yang isolasi mandiri kami juga memantau kebutuhan logistik dan kebutuhan obat dan vitaminnya, alhamdulillah Puskesmas juga tidak tinggal diam, selalu mengawasi setiap warga yang sudah terdata selama menjalani Isoman. Ini semua di lakukan sebagai bentuk dukungan dan semangat kepada warga isoman, agar kembali pulih.seperti kami kemarin 4 pilar memberikan bantuan sosial kepada warga yang isolasi mandiri."
Dimasa pandemi ini lurah H. Kardi menghimbau masyarakat Kelurahan Jatimelati tetap menerapkan protokol kesehatan (prokes) 5 M, Memakai masker, mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir, Menjaga jarak, Menjauhi kerumunan dan Mengurangi mobilitas.
" Selain itu patuhi segala aturan dalam masa pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) ini," pungkasnya.
Reporter: Agus Wiebowo