REFORMASI-ID l Kota Bekasi - Kelurahan Jaticempaka mewakili kecamatan Pondok Gede dalam lomba kinerja kelurahan tingkat Kota Bekasi tahun 2021. Berbagai persiapan sudah dilakukan sejak jauh-jauh hari, sehingga optimis bisa menjadi yang terbaik dalam lomba kinerja kelurahan tingkat Kota Bekasi tahun ini.
Lurah Jaticempaka Amir, menjelaskan, ada tiga kriteria dalam penilaian lomba kinerja kelurahan, yakni bidang pemerintahan, bidang kewilayahan dan kemasyarakatan.
“Kami optimis bisa menjadi yang terbaik dalam lomba kinerja kelurahan tahun ini,” kata Amir dalam sambutannya saat kegiatan penilaian Lomba Kinerja Kelurahan Tingkat Kota Bekasi Tahun 2021 di Aula kantor kelurahan Jaticempaka, Kecamatan Pondok Gede , Kota Bekasi, kamis (3/5/2021)
Dalam kesempatan tersebut, rombongan Tim Penilai kinerja Kelurahan terdiri dari Dinas lingkungan hidup, Dinas Kesehatan, Dinas DP3A, Dinas koperasi dan UMKM, Dinas Sosial, Disdik, BPBD dan Dekan Unisma.
Turut hadir Camat pondok gede, Nesan Sujana, Sekrataris kecamatan pondok gede Tetty Handayani, dan para Lurah se Kecamatan Pondok Gede, para kasi, Seketaris Lurah (Sekel) Jaticempaka, unsur pemerintah di kecamatan pondok gede seperti kepala KUA, Kepala Puskesmas, Satpol PP, kader PKK, posyandu Ketua LPM dan BKM, Pamor, Linmas, para Ketua RW/RT dan sejumlah tokoh masyarakat.
Menurut Amir, tingkat partisipasi masyarakat Jaticempaka dalam upaya meningkatkan pembangunan terus membaik. Selain itu, potensi ekonomi warga juga baik , seperti budaya kesenian dan pelaku usaha UMKM jaticempaka juga alhamdulillah mengalami peningkatan.
“Saya harapkan dalam penilaian Kinerja Kelurahan di tingkat Kota Bekasi dapat meningkatkan kesejahteraan dan pendapatan masyarakat agar lebih baik lagi kedepannya,” Jelasnya.
"Tidak hanya mengejar kemenangan saja dalam Lomba Kinerja Kelurahan tahun 2021 ini, namun harapan kami adalah bagaimana membuat Kelurahan Jaticempaka semakin baik dan maju kedepannya,“ tambahnya.
Sementara itu Bima Dana Praja, sekretariat tim penilai lomba kinerja kelurahan tingkat kota Bekasi tahun 2021 mengatakan, "Kegaiatan seperti ini diadakan setiap tahun, untuk saat ini ada 3 yang menjadi titik penilainan yaitu bidang pemerintahan ,bidang kewilayahan dan bidang kemasyarakatan.
Adapun tujuan diadakan lomba seperti ini untuk peningkatan kinerja kelurahan di kota bekasi, nantinya apabila ada permintaan provinsi kelurahan terbaik kita majukan untuk lomba tingkat provinsi.e
Terkait peserta lomba tingkat kota bekasi ini adalah hasil pilihan oleh camat pondok gede, tentunya sudah melalui tahapan ,dari lomba tingkat kecamatan dan saat ini tingkat kota Bekasi,” Papar Bima Dana Praja.
Camat pondok gede, Nesan Sujana menambahkan, “Saya sangat apresiasi terhadap para penilai kinerja dari Kota Bekasi yang sudah sangat Profesional dalam melakukan penilaian. Adapun untuk evaluasi penilaian ini akan membawa perubahan yang lebih baik lagi di Kecamatan pondok gede yang tentunya punya misi dan visi, itu harus terwujud dengan menciptakan pemerintahan yang akuntabel dan profesional dengan alur pemikiran maju ke depan yang lebih baik lagi. Terkait harapan kemenangan, jangan pernah pesimis terhadap cita-cita, tetap harus optimis. Kenapa Kelurahan Jaticempaka yang menjadi perwakilan, dari 5 Kelurahan yang kita monitoring serta penilaian di tingkat Kecamatan nilai tertinggi Kelurahan Jaticempaka. Dimana yang di nilai adalah bidang pemerintahan, bidang kewilayahan dan bidang kemasyarakatan.
Lanjut Nesan, " kita berharap penilaian ini obyektif. Harapan kita juga tidak muluk-muluk, janganlah kami di kasih no 6, no 5 atau no 4 upayakan seperti cita-cita kita urutan 1, tapi bagi kami tidak no 1 atau 2 tidak apa-apa yang penting kami terbaik di kota bekasi dan di tunjuk mewakili provinsi jawa barat, itu saja," papar Nesan sujana.
Sementara itu di lokasi budi daya Maggot RT. 003, RW. 002, Kelurahan jaticempaka, Salah satu pengelolanya Irman Febrian menyampaikan, "Budidaya Magot dan lele ini merupakan hasil UKM kepemilikan yang di kelola secara bersama kami di kepengurusan RT. Budi daya Magot dan lele adalah hasil inisiatif dari Ketua RT 03 RW 02 Jaticempaka. Maggot yang diproduksi diperuntukan sebagai pakan lele pengganti pelet, dan yang menghasilkan nilai ekonomi budidaya tersebut adalah dari hasil penjualan lele".
Lanjutnya, "Kami disini bersama temen-temen memulai bisnis budi daya Maggot sudah berjalan satu tahun. Melalui (Rumah Kami) tempat pengolahan sampah kami budi daya Maggot".
"Alhamdulillah sampai sekarang usaha ini sudah bisa menghasilkan, sekarang ini kita titik fokuskan dari penjualan budi daya lele, karena kapasitas produksi maggot kita baru bisa mencukupi kebutuhan sendiri. Untuk pengolahan sampah selama ini terus terang kami kolektif datang ke warga, sementara ini kita yang ambil ke warga. Kami juga dalam budi daya maggot ini sekolah juga, cara melihara bagaimana, supaya tidak bau dan tidak di komplain warga bagaimana.kedepan kita akan lakukan pengembangan pengolahan sampah, produk dari lele, misalkan pepes lele dan tepung maggot, itu rencana kami kedepan.terkait dukungan pemerintah kalau secara finansial belum ada.kita manfaatkan apa yang ada.adapun kalau memang ada bantuan pemerintah itu sebai bonus," Jelas Irman.
Apa yang disampaikan firman senada yang di sampaikan Sirojudin ketua RW 02 kelurahan jaticempaka.
" Untuk saat ini kami manfaatkan lahan yang ada saja, adapun kalau ada bantuan itu adalah bonus, tapi tentunya pemerintah melakukan kewajjbannya yaitu melakukan pembinaan ,selanjutnya kami juga kurang baktor untuk angkut sampah dan tenda untuk budidaya lele.
Dan kalau misal ada alokasi dana pemerintah misal dana hibah ya kami sangat senang sekali.
seperti yan disampaikan pak walikota bahwa maggot ini adalah salah satu langkah alternatif mengurangi sampah di kota bekasi, karena memang yang di makan maggot ini adalah sampah," tutup Sirojudin.
Reporter: Agus Wiebowo