REFORMASI-ID | Jakarta
 - Menag Yaqut Cholil Qoumas  menuturkan, agama dan negara sejatinya saling 
membutuhkan dan saling mengokohkan untuk mewujudkan peradaban suatu 
bangsa. Untuk itu, Kemenag RI mendukung penguatan identitas keagamaan. Hal itu disampaikan Menag ketika menerima kunjungan Ketua
 Umum Lembaga Dakwah Islam Indonesa (LDII) Chriswanto Santoso bersama jajaran pengurus harian DPP LDII, di Kantor Kemenag RI, Selasa (16/3/2021). 
"Penguatan
 identitas keagamaan di satu sisi, dan penguatan identitas kebangsaan di
 sisi yang lain tidak boleh dipisahkan, apalagi dipertentangkan. Konsep 
itu harus tetap diletakkan dalam satu kotak untuk melahirkan moderasi 
beragama dan bernegara," ujarnya.
Hanya karena perbedaan 
khilafiah antar sesama agama Islam, bahkan perbedaan etnis dan agama 
seharusnya tidak menghambat terwujudnya persaudaraan sebagai sebuah 
bangsa. Justru kesalehan beragama dan loyalitas bernegara  harus saling 
mendukung satu sama lain. 
"Dengan kata lain, kita bisa menjadi umat 
saleh sekaligus warga negara baik," ujarnya.
Menag Yaqut Cholil juga menyoal  
masalah persatuan umat. Menurutnya, jumlah umat Islam  lebih dari 80 
persen penduduk Indonesia. Jika ukhuwah dan sinergi antar umat Islam 
terwujud, maka masalah kesatuan persatuan bangsa sudah selesai.
Menurut Menag, banyak program yang bisa
 disinergikan dengan ormas-ormas. “Ada kemandirian pesantren dan 
pengembangan madrasah kita bisa sinergikan. Setelah Munas LDII nanti 
kita akan sinergikan kembali dan duduk bersama membahas teknis dengan 
Kemenag,” ujarnya, sembari mengapresiasi kontribusi dan kerjasama LDII 
dengan pemerintah hingga saat ini.
“Saya sampaikan di awal, Kementerian Agama RI milik semua agama. Di 
dalamnya ada agama Islam. Ada ribuan ormas di bawah naungan kementerian 
agama, sepertu NU, Muhammadiyah, dan LDII. Saya mendukung sinergi dan 
kerja sama antar ormas Islam dengan Kemenag dalam membangun ukhuwah 
Islamiyah,” ujar Menag.
Pada kesempatan itu  Ketua Umum DPP 
LDII Chriswanto Santoso menyampaikan tentang masalah kebangsaan 
yang harus diangkat bersama. Khususnya  antara Kementerian Agama RI 
sebagai  pemerintah dengan ormas-ormas Islam. Ia selanjutnya 
menyampaikan apa yang telah LDII kontribusikan untuk Bangsa Indonesia.
“LDII
 telah berkontribusi di berbagai bidang. Di bidang pendidikan karakter, 
LDII membangun portal pondokkarakter.com. Di bidang ketahanan pangan, 
warga LDII membangun urban farming, pemanfaatan lahan gambut, dan 
penggunaan artificial intelegence dalam pertanian di Garut. selanjutnya 
 di bidang ekonomi syariah, LDII membangun ekonomi digital, hingga 
ketahanan keluarga untuk  ketahanan bangsa,” Chriswanto menjelaskan. 
Di
 akhir pertemuan, DPP LDII meminta Menag Yaqut Cholil  untuk hadir dan 
memberikan pengarahan dalam Munas IX LDII pada 7-8 April 2021. Acara 
itu, rencananya dibuka oleh Presiden Joko Widodo. [MRI]
Laporan Agus Wiebowo
Editor: Mahar Prastowo


 
 
 
 
 
 
 
 
 
