REFORMASI-ID 🇮🇩 | Jemaat Muslim Ahmadiyah Indonesia(JAI) mengadakan rutinitas tahunan yang biasa kita sebut dengan Jalsah Salanah tersebut yang artinya pertemuan ditahun 2025 ini yang diadakan di Masjid Mubarak Jalan Raya.Mangun Jaya,Kecamatan Tambun Selatan Kabupaten Bekasi mengadakan rutinitas 100 tahun keberadaan Jemaat Ahmadiyah di Indonesia Minggu (07/12/2025).
Dalam rangka rutinitas 100 tahun yaitu keberadaan Ahmadiyah yang ada di Indonesia ini diikuti oleh para peserta cabang Merauke 37 Propinsi di 23 titik kumpul yang ada di Indonesia ini,dengan diadakannya kegiatan rutinitas 100 tahun keberadaan Jemaat Muslim Ahmadiyah Indonesia akan selalu menjadi dikenal oleh masyarakat.
Ketua DKM (Dewan Kemakmuran Masjid) Mubarak Cabang Tambun Yusuf Mahmud menjelaskan,"Alhamdulilah pada hari ini Jemaat Ahmadiyah Indonesia(JAI)merayakan tasyakur sahabat Jemaat Ahmadiyah dan salah satu titik kumpul untuk Jalsah Salanah itu diadakan di Masjid Mubarak Tambun Kabupaten Bekasi,kami menjadi salah satu titik kumpul untuk sekitar 600 sampai 700 orang yang diselenggarakan selama 3 hari dari hari Jumat sampai dengan minggu ini,adapun rangkaian kegiatan selama 3 hari ini adalah kami menjalin silaturahmi semakin erat dengan semua anggota,"jelas Yusuf Mahmud.
"Kemudian juga dilaksanakan ibadah-ibadah salat lima waktu kemudian juga ceramah-ceramah keagamaan yang intinya adalah membina moral spiritual kemudian juga kita latih dengan salat tahajud,jadi anggota yang hadir di sini ikut mulai beraktivitas sejak pukul 03.00 pagi kemudian tadi di hari penutupan kami adakan juga santunan untuk anak yatim yang ada di wilayah RW sekitar 50 orang, dan alhamdulillah kegiatan ini sangat disupport dan didukung terutama oleh pihak keamanan dari kepolisian dan tentunya Saya berterima kasih sekali yang sangat dalam kepada pihak kepolisian dari mulai Polda metro Jaya terus kemudian Polres Bekasi dan juga Polsek Tambun.
"Alhamdulillah ibu Kapolsek berkenan berkunjung di acara kami dan juga beliau menurunkan jajarannya untuk mengamankan ketertiban,jadi hari Minggu ini adalah acara sesi ke-4 penutupan yang secara keseluruhan kegiatan Nasional, jadi Jalsah Salanah itu adalah kegiatan tahunan jadi bukan ibadah,jadi hanya pertemuan tahunan seperti yang terlihat tabligh akbar dan dalam bentuk tidak di lapangan terbuka karena kita lebih banyak dari ibadahnya.
Harapan Saya dengan diadakannya tasyakur 100 tahun Jema'at Muslim Ahmadiyah Indonesia kita akan menginjak ke abad yang kedua Ahmadiyah semakin bisa memberikan manfaat untuk lingkungan kecil di Mangunjaya dan kemudian yang lebih besar lagi mungkin di kecamatan Tambun dan kami siap berkolaborasi dengan semua unsur,"harapnya.
Mubaligh Daerah Jawa Barat 1 Nasirudin Ahmadi menambahkan,"Ini adalah kegiatan rutinitas tahunan yang disebut dengan jalsah Salanah sendiri artinya adalah pertemuan tahunan kegiatan Jalsah Salanah yang sangat spesial sekali,mengapa..? karena kami sekarang mengadakan perayaan 100 tahun keberadaan Jemaat Ahmadiyah di Indonesia tepatnya pada tanggal 25 Desember 1925 Jemaat masuk di Indonesia,sekarang tahun 2025 berarti Jemaat Ahmadiyah Indonesia berada di Indonesia sudah ada 100 tahun dan memang betul ini juga adalah hal yang spesial kegiatan jalsa salanah ini diikuti oleh para peserta seluruh Indonesia,"tandasnya.
"Dengan karunia Allah Subhanahu wa ta'ala itu didukung oleh berbagai elemen masyarakat baik itu Pemerintah maupun ulama,dan 2 Samapi 3 hari ini kita mengadakan acara ini kehadiran tamu-tamu yang sudah diundang diantaranya adalah ketua MUI,FKUB, tokoh masyarakat tokoh,agama tokoh lingkungan sekitar dari RT RW,Kepala Desa berikutnya adalah Camat dan ini adalah suatu hal yang kami syukuri berarti perhelatan ini didukung semua elemen masyarakat baik Pemerintah maupun tokoh-tokoh agama
Pimpinan Jemaat Ahmadiyah Nasional dengan berbagai pertimbangan ditunjuklah 23 titik pertemuan untuk Jawa Barat 1 atau yang disebut dengan Jabar 1 kita mengadakannya di Jemaat Tambun bukan berarti hanya Jemaat yang ada di Tambun saja,akan saja tetapi yang hadir di Jabar 1 itu adalah Cikarang Utara, Karawang,Bojong Bulak berikutnya adalah Bekasi dan kelompok-kelompok Pengasinan kelompok dari yang kecil-kecil dan dari pelosok-pelosok mereka datang dan sangat antusias sekali.
"Perhelatan ini bukan hanya sekedar ritual tahunan yang menambah dan meningkatkan silaturahmi sesama anggota dan peningkatan ubudiyah kecintaan kita kepada Allah subhanahu wa ta'ala, akan tetapi diharapkan kepada seluruh pengurus dan anggota Ahmadiyah selalu tetap bersinergi bagaimana caranya bisa bermanfaat untuk diri sendiri keluarga lingkungan bangsa dan Negara dan kami sebelum perhelatan digelar ini pun sudah melakukan pendahuluan pendahuluan seperti penanaman pohon ada gerakan penanaman pohon 100.000 pohon berikutnya adalah ada gerakan donor darah danbkita melakukan gerakan donor dan juga kornea mata.
"Harapan Saya adalah semoga hal ini bukan sekali karena kami akan lakukan nanti di abad ke-2 dan pesan Saya kepada pengurus anggota kita adalah harus selalu bersinergi untuk memajukan Islam damai rahmatan lil alamin versi Ahmadiyah untuk Bangsa dan Negara mudah-mudahan aparat Pemerintah dalam hal ini kepolisian yang memiliki 3M (Melindungi Mengayomi dan Menjaga)jangan takut dan jangan khawatir tentang keberadaan Ahmadiyah di semua titik karena Jemaat Ahmadiyah tidak akan menimbulkan huru-hara tapi justru menjembatani rasa damai kepada siapapun,"pungkasnya.
Amir Daerah Jawa Barat 1 Dokter Deden Djatmika juga menambahkan,"Kegiatan yang pertama adalah diskusi terutama untuk bagaimana kita bermasyarakat dan bermanfaat untuk sesama baik atau agama maupun sesama, dan yang kedua adalah pembinaan terhadap anggota baik moralnya maupun spiritualnya,untuk moralnya yaitu dengan ceramah-ceramah sedangkan untuk spiritualnya dilakukan tahajud kemudian doa bersama,"ucap Deden.
Deden juga menuturkan," terakhir adalah terkait aksi sosial kemasyarakatan jadi ada semangat untuk selalu tetap berbakti sosial untuk stunting dan sebagainya jadi ini dilaksanakan setiap tahun sekali dan ini merupakan suatu kegiatan yang wajib ya dilakukan untuk diberbagai tradisi sejak berdiri dan sejak didirikannya Jemaat Ahmadiyah itu akan terus berlangsung setiap tahun sekali ini selama 3 hari, hari ini bertepatan Tasyakur 100 tahun Jema'at Ahmadiyah Indonesia.
"Harapannya tentu saja bahwa kita mampu memahami pendapat orang lain mampu menerima perbedaan-perbedaan tanpa harus mengorbankan keimanan kita itu yang pertama yang kedua adalah peningkatan dari sisi moral dan spiritual bagaimana hablum minannas dan hablum minallah itu dimaksimalkan oleh setiap individu anggota Jemaat sehingga terjadi peningkatan pendekatan dengan Allah Subhanahu wa ta'ala dan juga bermanfaat buat kemanusiaan lebih meningkat lagi.
"Yang ketiga tentu saja sosial untuk kemanusiaannya seperti tadi disampaikan,bahwa kita harus memperhatikan orang-orang sakit orang tua jompo untuk dikunjungi,dan satu lagi yaitu untuk orang-orang yang sedang menderita dan itu akan menjadi program berikutnya yang harus diaplikasikan di kehidupan sehari-hari,"tuturnya.
Dalam kegiatan acara Tasyakur 100 tahun Jema'at Muslim Ahmadiyah Indonesia dihadiri tamu dari Tambun dan sekitarnya, seperti Ketua MUI, Cikarang Utara KH, Soleh Jaelani,S.Ag, Ketua.MUI.Cikarang Timur.KH.Drs.Burhanudin, Ketua.DMI. KH.Imam Mulyana Al Budry,S.Ag , H. Sandi Siswantoro, Ketua FPKUB. Dihadiri juga dari Kota Bekasi, seperti Andreas Horsono (Direktor Human Right Watch), Nia Syarifudin (ANBTI), Fadhil Alfatan (Direktur LBH Jakarta), Ade Armando (Pemred Cokro TV), Towik (Pemred SEJUK).
(Supri).
