Header Ads Widget

Hosting Unlimited Indonesia

Update

8/recent/ticker-posts

Presidensi G20 Saatnya Indonesia Bangkit Melalui Investasi Hijau

Foto ilustrasi


REFORMASI-ID | Nasional - Indonesia diakhir tahun 2022, tepatnya pada tanggal 23 hingga 24 Oktober 2022, diberikan kesempatan untuk menjadi Presidensi sebuah event global yaitu Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20.

KTT G20 merupakan forum kerja sama multilateral yang merepresentasikan lebih dari 60% populasi bumi, 75% perdagangan global, dan 80% PDB dunia. Selasa, 12 Juli 2022.

Penetapan Indonesia sebagai Presidensi G20 tahun 2022, telah diumumkan dua tahun lalu di Riyadh, Saudi Arabia saat berlangsungnya G20 tahun 2020, yang dilaksanakan dari tanggal 21 sampai 22 November 2020.

Sedangkan proses serah terima Indonesia sebagai Presidensi G20, sudah dilaksanakan satu tahun lalu di Roma, Italia, tepatnya tanggal 30 sampai 31 Oktober 2021 saat KTT G20 tahun 2021.

Ini merupakan kesempatan pertama Indonesia terpilih sebagai Presidensi KTT G20 semenjak awal dibentuknya pada tahun 1999 silam. 

KTT G20 tahun 2022 yang akan datang mengusung tema "Recover Together, Recover Stronger". Dimana Indonesia mengajak seluruh dunia untuk memulihkan diri dari pandemi serta bekerja sama untuk membangun dunia. 

Pada kesempatan ini, Kepulauan Bali direkomendasikan sebagai tempat yang tepat untuk menjamu 19 negara yang ikut serta dalam KTT G20 dan satu kawasan ekonomi dunia yaitu Uni Eropa.  

Anggota 19 negara tersebut terdiri dari, Amerika Serikat, Inggris, Jerman, Afrika Selatan, Arab Saudi, Australia, Jepang, Brazil, India, Kanada, Italia, Rusia, Prancis, Meksiko, Kanada, Tiongkok, Republik Korea, Turki serta Indonesia.

Dengan terpilihnya Indonesia sebagai Presidensi KTT G20, ini merupakan kesempatan baik untuk mendorong kebijakan pemulihan ekonomi dunia.

Bukan hanya itu, event ini menjadi manfaat tersendiri untuk membangkitkan ekonomi, sosial, politik, serta memiliki pengaruh besar terhadap Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Indonesia.

Apa lagi Indonesia dikenal dengan daerah tropis yang memiliki kekayaan alam cukup melimpah, ini merupakan modal dasar Indonesia untuk memulihkan ekonomi dengan implementasi investasi hijau. 

Investasi hijau dengan kata lain green financing atau investasi berkelanjutan yang memiliki tujuan untuk menjaga keberlangsungan ekonomi dan kehidupan dengan fokus pada aspek sosial, lingkungan dan tata kelola. 

Ini merupakan kesempatan baik bagi Indonesia untuk memperkenalkan dan mendorong dunia untuk mengedepankan investasi hijau. 

Dengan berfokus pada perusahaan atau investasi yang bertanggung jawab terhadap konservasi sumber daya alam, produksi memanfaatkan sumber alternatif energi baru dan terbarukan (EBT), serta penerapan proyek air dan udara bersih untuk sosial dan lingkungan berkelanjutan.

Sudah saatnya Indonesia bangkit melalui investasi hijau, membangun ekonomi sosial dengan memanfaatkan lingkungan dan sumber daya alam yang ada serta tetap menjaga dan melestarikan alam. 

(Wsn)